Posted by DKT KESEHATAN on Sunday, August 24, 2014
TEMPO.CO, Jakarta
- Efektivitas obat bergantung pada banyak hal, salah satunya karena si
pasien tak mematuhi dosis dan waktu pemakaian yang sudah ditetapkan ahli
medis. Selain itu, ternyata ada faktor lain yang barangkali tak dikira.
Misalnya, pilihan makanan. Karena itu, ada beberapa jenis sajian yang
dapat menurunkan kinerja sejumlah obat.
Mengutip majalah Travelounge edisi Agustus 2014, berikut ini lima makanan dan obat yang berbahaya jika dipadukan.
1. Jeruk Vs Obat Batuk
Tak
hanya jus anggur yang harus dicermati saat mengkonsumsi obat, di
antaranya statin (penurun kolesterol). Beberapa jenis jeruk pun ternyata
bisa menghadang kerja enzim untuk mengurai statin dan kerja obat batuk dextromethorphan. Berbagai varietas jeruk bisa menyebabkan, misalnya, efek halusinasi dan rasa kantuk karena konsumsi dextromethorphan menjadi lebih panjang. Demikian juga efek statin berupa kerusakan pada otot.
2. Susu dan Olahannya Vs Antibiotik
Sejumlah
antibiotik mengikat kalsium, zat besi, dan mineral lain pada makanan
hasil olahan susu. Karena menghalangi penyerapan antibiotik,
ujung-ujungnya akan menurunkan kemampuan untuk melawan infeksi. Demikian
juga obat sejenis tetracycline atau flouroquinolone yang biasanya ada pada obat jerawat atau infeksi. Hindari susu, yoghurt, dan keju, dua jam sebelum dan setelah menelan obat.
3. Sosis Vs Antidepresan
Coba cek pada label pil Anda, apakah tertera monoamne oxidase inhibitors atau MAOls, biasanya dengan merek Marplan, Nardil, Emsam, atau Parnate. Hindari makanan yang kaya asam amino tyramine karena bisa membikin tekanan darah melonjak. Tak hanya daging asap yang harus dihindari, tetapi juga red wine, sosis, keju, dan kecap.
4. Cokelat Vs Ritalin
Selain mengandung kafein, cokelat juga memiliki stimulan yang disebut theobromine.
Kombinasi beragam stimulan bisa mengarah pada perilaku yang tidak
menentu. Karena itu, waspadai jika setelah menelan Ritalin, Anda menjadi
lebih cemas, lebih cepat marah, dan lebih menggebu-gebu. Lazimnya,
semakin hitam cokelat, semakin tinggi juga kadar kafein dan theobromine-nya.
5. Jus Apel Vs Obat Alergi
Hindari apel, jeruk, dan anggur jika Anda mengkonsumsi obat yang mengandung fexofenadine
(pereda demam) sedikitnya empat jam sebelum minum obat. Sebab, jus dari
ketiga buah tersebut menghalangi peptida membawa obat dari usus ke
aliran darah. Akibatnya, efek obat untuk menurunkan bersin dan meler
bisa menurun hingga 70 persen. Selain itu, hindari jus ketiga buah ini
saat mengkonsumsi antibiotik, obat alergi, obat tiroid, juga alergi dan
asma. Sebaiknya tanyakan lebih detail kepada dokter ketika Anda
mendapatkan resep obat-obatan tersebut.
Sumber : tempo.co