Posted by DKT KESEHATAN on Monday, August 18, 2014
Asam
urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi
sel. Bila terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah tanpa
menimbulkan gejala apapun maka disebut dengan hiperurisemia asimtomatik.
Sedangkan,
bila terjadi peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh yang tidak
dapat dikendalikan dan menyebabkan gejala maka dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seperti artritis gout (radang pada persendian) atau
batu ginjal. Beberapa orang dengan gout membentuk lebih banyak asam urat
dalam tubuh nya (10%), sehingga sisa asam urat (90%) dalam tubuh Anda,
tidak efektif dibuang melalui air seni. Genetik, jenis kelamin, dan
nutrisi (peminum alkohol, obesitas) memegang peranan penting dalam
pembentukan penyakit gout. Kadar asam urat yang tinggi dapat
mempengaruhi ginjal yaitu memicu pembentukan dari batu ginjal dimana
batu ginjal ini dapat mempengaruhi fungsi dari ginjal.
Rata-rata,
seorang individu sehat membutuhkan konsumsi purin sebesar 600 - 1000
miligram setiap harinya. Untuk penderita asam urat, biasanya Dokter
merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi purine hingga 100 - 150
miligram per hari. Oatmeal sendiri merupakan salah satu makanan yang
mengandung purin dalam kadar yang cukup tinggi dan baik untuk para
penderita kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Konsumsi oatmeal
sebaiknya dihindari untuk penderita asam urat, batu ginjal dan gout.
Asam Urat
atau dalam istilah medisnya Gout arthritis, yaitu suatu peradangan
sendi yang disebabkan oleh adanya penumpukan kristal asam urat pada
sendi, seringkali diasosiasikan dengan diet dan pola makan.
Apa hubungan antara pola makan dengan asam urat?
Gout arthritis terjadi ketika level asam urat yang tinggi dalam darah
Anda menyebabkan pembentukan kristal dan terakumulasi pada sendi. Tubuh
memproduksi asam urat dari pemecahan purin. Purin secara alami terdapat
di dalam tubuh namun Anda banyak mendapatkannya dari makanan seperti
jeroan, ikan sarden, makarel, kerang, dan sebagainya.
Jika Anda membatasi makanan yang tinggi akan purin, maka akan membantu mengurangi serangan asam urat dan mengurangi derajat keparahannya. Diet bukan merupakan terapi utama dalam menangani gout, hanya dapat membantu mengurangi frekuensi serangan.
Bagaimana pola makan yang sesuai bagi penderita asam urat?
Pada prinsipnya, diet ini adalah membatasi asupan makanan yang tinggi purin seperti produk hewani, yang membantu kontrol produksi asam urat dalam tubuh. Jika Anda obesitas atau memiliki berat badan berlebih, segera turunkan berat badan Anda. Hindari juga diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan karena dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi asam urat yang berlebih (hyperuricemia).
Inilah Daftar Makanan Tinggi Asam Urat
1. Makanan Tinggi Asam Urat yang Wajib Dihindari
Berikut merupakan makanan-makanan dengan kandungan purin tinggi beserta anjuran mengkonsumsinya:
-
Otak,
-
hati,
-
jantung,
-
ginjal,
-
jeroan,
-
ekstrak daging/kaldu
|
-
bouillon,
-
bebek,
-
ikan sardin,
-
makarel,
-
remis,
-
kerang.
|
Selain daftar makanan yang wajib dihindari diatas, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk dibatasi.
2. Makanan Kandungan Purin Sedang (9-100 mg purin/ 100 gr bahan makanan), Sebaiknya Dibatasi;
- maksimal 50-75 gr (1-1 ½ ptg) daging, unggas,
- 1 mangkok (100 gr) sayuran sehari.
- Daging sapi
- Ayam,
- Udang,
- Kacang kering
- Kacang hasil olah, seperti tahu dan tempe
|
- Asparagus
- Bayam
- Daun singkong
- Kangkung
- Daun
- Biji melinjo.
- maksimal 50-75 gr (1-1 ½ ptg) ikan, kecuali ikan-ikanan yang ada dalam kategori purin tinggi
|
Selain itu makanan-makanan diatas,
berikut ini ada beberapa makanan yang dapat dikonsumsi setiap harinya
oleh penderita asam urat.
3. Kandungan Purin Rendah (Dapat Diabaikan) atau Dapat Dimakan Setiap Hari:
- Nasi
- Ubi
- Singkong
- Jagung
- Roti
- Mie
- Bihun
- Tepung beras
- Cake , kue tart
|
- Puding
- Susu,
- Keju,
- Telur;
- Minyak;
- Gula;
- Keju kering,
- Sayuran dan buah-buahan (kecuali sayuran yanda ada dalam kategori purin sedang)
|
Sumber : http://www.klikdokter.com/