Posted by DKT KESEHATAN on Wednesday, December 26, 2018
Apa fungsi vitamin D?
Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang sangat
dibutuhkan untuk kesehatan, terutama kesehatan tulang. Vitamin yang
sering kali disebut dengan vitamin matahari ini, berfungsi untuk
meningkatkan penyerapan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang,
menjaga kadar kalsium dan fosfor untuk tetap normal, meningkatkan
pertumbuhan sel tulang, dan meringankan peradangan ketika terjadi
infeksi di dalam tubuh.
Menurut Harvard University, diperkirakan terdapat 1 miliar
orang yang mengalami kekurangan vitamin D. Penelitian lain menemukan
fakta bahwa vitamin D juga bisa mencegah penyakit kanker payudara, multiple sclerosis, dan skizofrenia.
Dari The Archive of Internal Medicine, diketahui bahwa orang yang
memiliki kadar vitamin D yang kurang, memiliki risiko untuk meninggal
dunia 2 kali lebih tinggi yang diakibatkan oleh berbagai penyakit
jantung. Bahkan penelitian yang dilakukan di Kanada menyebutkan bahwa
kekurangan vitamin D berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada
wanita.
Tidak hanya itu, penelitian yang dilaporkan dalam Archives of
General Psychiatry menemukan hubungan kekurangan vitamin D dengan
peningkatan depresi pada perempuan dan laki-laki yang berumur 65 hingga
95 tahun. Vitamin D yang rata-rata dibutuhkan oleh tubuh adalah 15 mcg
per hari dan untuk usia lebih dari 65 tahun membutuhkan vitamin D
sebesar 25 mcg per hari.
Bagaimana sinar matahari merangsang tubuh untuk memproduksi vitamin D?
Tubuh dirancang untuk memproduksi vitamin D secara otomatis
ketika kulit terpapar sinar matahari. Sinar matahari mengandung sinar
ultraviolet B (UVB). Saat UV B terkena kulit, maka kulit akan membentuk
vitamin D3 (cholecalciferol) dalam jumlah besar. Vitamin D3 merupakan
previtamin dari vitamin D yang akan langsung disalurkan ke hati dan
ginjal untuk menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sebenarnya, tidak perlu waktu yang lama terpapar sinar matahari
untuk kulit membentuk vitamin D3 tersebut, bahkan hanya 15 menit saja
untuk orang memiliki kulit putih. Sedangkan orang yang memiliki jenis
kulit yang gelap membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 90 menit. Namun,
Anda tidak perlu ‘membakar’ kulit Anda berjam-jam untuk mendapatkan
vitamin D. Kulit yang terpapar sinar matahari dalam waktu yang sebentar
saja, dapat menghasilkan jumlah vitamin D yang dibutuhkan tubuh untuk
kebutuhan sehari.
Apa saja yang mempengaruhi jumlah vitamin D yang dihasilkan saat berjemur?
Pada dasarnya, tubuh Anda bisa memproduksi 250 mcg hingga 625
mcg dalam waktu sebentar saja, tergantung dengan warna kulit dan pakaian
yang dikenakan. Semakin banyak bagian kulit yang terkena sinar
matahari, maka semakin banyak juga vitamin D yang dihasilkan tubuh.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah vitamin D yang
dihasilkan:
1. Waktu terkena sinar matahari
Waktu untuk menyerap sinar matahari sangat berpengaruh terhadap
jumlah vitamin D yang akan dihasilkan tubuh. Ketika di pagi atau petang
hari, biasanya atmosfer menghalangi sinar matahari sehingga sinar UV B
tidak dapat tembus dan tidak terkena kulit. Semakin siang, semakin
banyak vitamin D yang diproduksi. Sederhananya, semakin tinggi bayangan
yang Anda miliki, semakin sedikit vitamin D yang dihasilkan, dan
sebaliknya.
2. Warna kulit
Melanin adalah zat yang mempengaruhi warna kulit seseorang.
Semakin banyak melanin yang dimiliki, semakin gelap warna kulit
seseorang. Jumlah melanin juga menentukan jumlah vitamin D yang bisa
dihasilkan oleh tubuh. Fungsi dari melanin adalah menjaga kulit dari
kerusakan yang dapat diakibatkan oleh paparan sinar UVB yang terlalu
banyak, sehingga kulit yang berwarna gelap mengandung banyak melanin dan
menghambat sinar UVB untuk diserap oleh kulit. Sinar UVB yang sedikit
diserap menyebabkan vitamin D yang dihasilkan sedikit. Itu sebabnya,
jika Anda memiliki kulit yang gelap, maka Anda membutuhkan waktu yang
lebih banyak untuk terpapar sinar matahari agar tubuh menghasilkan
vitamin D.
Orang yang berkulit putih, mungkin hanya membutuhkan 15 menit
terkena sinar matahari. Sedangkan sorang yang berkulit lebih gelap,
membutuhkan waktu setidaknya 6 kali lebih lama dibandingkan dengan orang
berkulit putih.
3. Faktor lainnya
Faktor lain yang mempengaruhi produksi vitamin D yang berasal dari sinar matahari adalah:
- Sebanyak apa bagian tubuh yang terkena sinar matahari.
- Usia. Semakin bertambahnya usia, semakin menurun kemampuan untuk menghasilkan vitamin D.
- Lokasi. Sinar matahari sebenarnya lebih memiliki kualitas yang
bagus jika lokasinya semakin tinggi. Kulit Anda akan mudah membentuk
vitamin D dari sinar matahari jika Anda berada di daerah pegunungan
dibandingkan dengan pantai.
- Cuaca yang mendung membuat sinar UVB tidak bisa mengenai kulit Anda.
- Polusi udara dapat menyebabkan sinar UVB terpantul dan tidak
sampai pada kulit. Sehingga jika Anda tinggal di tempat yang memiliki
polusi udara yang tinggi, maka bisa saja Anda kekurangan vitamin D
karena polusi udara menghambat sinar UVB.
Siapa yang berisiko mengalami kekurangan vitamin D?
Sebagian orang mungkin berisiko mengalami kekurangan vitamin D
karena tidak terpapar dengan sinar matahari, sehingga tidak ada vitamin D
yang terbentuk. Orang-orang ini adalah:
- Orang yang memiliki kulit gelap. Kelompok ini membutuhkan sinar UV yang lebih banyak untuk bisa menghasilkan vitamin D.
- Orang tua atau lanjut usia yang hampir menghabiskan seluruh waktunya di dalam ruangan.
- Bayi yang ibunya mengalami kekurangan vitamin Dsaat hamil.
- Mengonsumsi beberapa obat-obatan yang mempengaruhi produksi vitamin D dan kalsium.
- Kelompok yang memang harus menghindari sinar matahari, seperti orang yang memiliki riwayat kanker kulit.
Kelompok-kelompok tersebut biasanya membutuhkan suplemen
vitamin D untuk menunjang kebutuhannya sehari-hari. Selain itu, kelompok
yang berisiko mengalami kekurangan vitamin D, dianjurkan untuk
mengonsumsi berbagai sumber makanan yang mengandung vitamin D seperti
susu, lemak ikan yang ada pada ikan tuna dan salmon, hati sapi, kuning
telur, dan sereal.