Posted by DKT KESEHATAN on Monday, December 24, 2018
Ketika
seseorang mengalami demam, biasanya yang pertama kali dicek adalah suhu
tubuhnya. Suhu tubuh dapat menjadi ukuran kemampuan tubuh untuk
menghasilkan dan menyingkirkan hawa panas. Apabila seseorang di sekitar
kamu terserang penyakit serius, itulah saatnya untuk memahami suhu tubuh
dan gejala-gejala demam.
Kebanyakan orang berpikir bahwa suhu tubuh normal manusia berada pada 37 derajat celsius. Pada kenyataannya, suhu tubuh
normal tidak selalu berada di titik 37 derajat celsius. Karena bisa
saja berada di kisaran 36,5-37,2 derajat Celcius. Suhu tubuh manusia
dalam keadaan normal bisa berubah sepanjang hari tergantung aktivitas
yang dilakukan.
Untuk
ibu yang telah memiliki anak, pengetahuan tentang cara mengukur suhu
tubuh yang tepat dan berapa kisaran suhu yang perlu diwaspadai. Selain
itu, demam adalah
sebuah penyakit yang sering menyerang anak-anak. Hal ini sering membuat
orangtua cemas. Namun, ibu tidak perlu cemas ketika suhu tubuhnya naik
karena tubuh anak berusaha melawan infeksi di dalam tubuh.
Cara untuk mengukur suhu tubuh anak-anak atau pun dewasa tidak jauh berbeda. Ini caranya!
1. Suhu Ketiak
Meletakkan
pengukur suhu di ketiak merupakan salah satu cara untuk mengukur suhu
tubuh agar mengetahui apakah orang tersebut sakit atau tidak. Suhu di
ketiak memiliki akurasi yang paling rendah dibandingkan ketika dilakukan
di bagian tubuh lain. Karena suhu ketiak lebih dingin dibandingkan
anus, telinga, ataupun mulut. Pengukuran suhu di ketiak dilakukan dengan
meletakkan ujung pengukur suhu atau termometer di ketiak selama 4-5
menit.
Usahakan
untuk melakukan pengulangan setiap mengukur suhu tubuh, paling sedikit
dua kali. Ketika anak memang mengalami demam, ukurlah suhu tubuhnya
setiap 4-6 jam. Segera bawa ke dokter apabila suhunya terus meningkat
terutama ketika melebihi 40 derajat Celcius. Hal yang mesti orangtua
lakukan adalah jangan panik dan tetap tenang untuk mencegah overdosis
karena pemberian obat atau penanganan yang kurang tepat.
2. Suhu Telinga
Salah
satu tempat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah telinga.
Suhu di telinga diukur dengan termometer digital khusus yang dapat
menghitung radiasi inframerah dari gendang telinga. Metode pengukuran
ini tidak disarankan untuk bayi dengan usia di bawah 3 bulan.
Untuk
mengukur suhu telinga, letakkan ujung pengukur suhu di lubang telinga
dan arahkan ke gendang telinga, lalu tekan tombol start. Diamkan selama 3
menit, termometer akan menunjukkan suhu tubuhnya.
3. Suhu Mulut
Mulut
juga bagian tubuh yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Letakkan ujung termometer di bawah lidah dan diamkan selama 2-3 menit.
Sebelum digunakan, pastikan untuk membersihkan termometer dengan air
dingin dan sabun, lalu basuh dengan air.
Pengukuran
suhu melalui mulut terbilang cukup akurat, tetapi jarang berhasil
dilakukan untuk anak di bawah 3 tahun. Karena biasanya anak-anak
tersebut tidak nyaman ketika harus membuka mulut selama 3 menit.
4. Suhu Anus
Mengukur
suhu tubuh melalui anus juga dapat dilakukan. Faktanya, cara ini
dianggap paling akurat, karena lebih dekat dengan tubuh. Untuk
melakukannya, lapisi ujung termometer dengan lotion agar kulit anus
tidak lecet. Mintalah seseorang yang sakit tersebut untuk tengkurap dan
masukkan termometer ke dalam anus hingga lapisan besi sekitar 1-2
sentimeter tak terlihat.
Untuk
anak-anak, usahakan agar tidak bergerak dan tunggu 2-3 menit sebelum
termometer diangkat dan hasilnya dapat terbaca. Suhu tubuh pada bayi
hingga balita memang terbilang lebih tinggi daripada anak usia sekolah
dan orang dewasa. Hal tersebut disebabkan karena permukaan tubuh orang
dewasa lebih luas untuk menyebarkan panas tubuh.
Suhu
anus di atas 38 derajat celsius telah dianggap sebagai batas suhu yang
dapat dinyatakan mengalami demam. Jika anak ibu mengalami suhu tubuh
melewati batas ini, jaga agar tidak dehidrasi, dan segera bawa ke
dokter.