Pantangan Makanan Sakit Sendi Lutut
Rasa
nyeri pada sendi memang selalu membawa masalah pada kehidupan
beraktivitas. Apalagi terjadi pada sendi area lutut. Membuat
penderitanya menjadi terbatas dalam beraktivitas. Terdapat beberapa hal
yang dapat membuat terjadi nyeri sakit lutut, misalnya seperti
pengapuran dan peradangan pada sendi.
Degenerasi
pada tulang rawan lutut adalah penyebab terjadinya pengapuran pada
sendi lutut sehingga mengakibatkan sendi menjadi sulit untuk digerakan.
Peradangan dapat terjadi jika bantalan yang berada pada di antara tulang
rawan dan sendi hilang sehingga gerakan yang dilakukan akan menyebabkan
peradangan. Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya pengapuran dan peradangan pada sendi, diantaranya :
1. Mengalami Cedera Pada Sendi
Pernah
mengalami cedera sendi, misalnya seperti patah tulang, terbentur, atau
melakukan operasi pada sendi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi
untuk mengalami pengapuran dan peradangan pada sendi. Hal seperti ini
dapat meningkatkan resiko pada nyeri sendi.
2. Adanya Gangguan Tulang Lainnya
Memiliki
riwayat penyakit seperti asam urat dan rematik dapat dijadikan sebagai
faktor penyebab atas terjadinya pengapuran pada tulang dan sendi.
3. Usia
Apabila
seseorang yang sudah memiliki usia lanjut, mereka memiliki resiko yang
lebih tinggi untuk terkena pengapuran dan peradanagan sendi dibandingkan
dengan mereka yang masih muda. Hal ini dapat meningkat pada mereka yang
masih berusia 45 ke atas.
4. Obesitas dan Genetika
Orang
yang memiliki berat badan yang berlebihan akan lebih beresiko terkena
pengapuran sendi dan tulang. Sedangkan jika seseorang memiliki riwayat
keluarga yang memiliki penyakit pengapuran dan peradangan akan beresiko
terkena hal yang sama.
Pantangan Makanan Sakit Sendi Lutut
Agar
dapat membantu menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit pada sendi lutut
akibat pengapuran dan peradangan sendi, ada banyak cara untuk dilakukan.
Salah satunya dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium
tinggi. Tidak hanya itu saja, penderita sakit sendi pada lutut
diharuskan untuk menghindari makanan-makanan yang menjadi pantangan dan
tidak boleh dikonsumsi. Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita sakit lutut, diantaranya :
- Makanan Yang Berasal Dari Bahan Gandum
Gluten
adalah kandungan yang ada pada gandum. Kandungan gluten ini berfungsi
untuk membuat adonan yang terbuat dari gandum agar memiliki tekstur yang
kenyal. Sekitar 41% sakit sendi lutut menyatakan bahwa mereka menjadi
lebih baik setelah melakukan diet bebas gluten. Selain dapat menyerang
area sendi pada lutut, ternyata gandum yang mengandung gluten ini dapat
mempengaruhi usus kecil yang akan menyebabkan penderitanya mengalami
diare dan perut kembung.
- Sering Mengkonsumsi Gorengan dan Daging
Terlalu
banyak mengkonsumsi gorengan dan daging dapat membahayakan kesehatan,
termasuk tulang dan sendi. Dikarenakan dari dua makanan tersebut
terdapat kandungan lemak trans dan jenuh yang banyak. Jika kandungan
lemak-lemak tersebut banyak di dalam tubuh, hal itu akan menyebabkan
terhambatnya proses penyerapan vitamin-vitamin penguat tulang dan sendi,
seperti vitamin A, B, C, D, E, dan K. Jadi untuk melakukan pengobatan
dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh bukanlah
cara pengobatan yang tepat.
- Menghindari Makanan dan Minuman Dari Bahan Kopi
Terdapat
beberapa kandungan protein yang dapat mengancam bahkan memperparah
keadaan peradangan pada sendi, terutama rematik. Hal ini harus dapat
dihindari oleh penderita sakit sendi pada lutut. Sebuah penelitain
membutikan bahwa seseorang yang mengkonsumsi kopi empat cangkir dalam
sehati memiliki kemungkinan besar dua kali lebih tinggi untuk terkena
rematik dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi kopi.
- Makanan Yang Mengandung Susu
Susu
memanglah salah satu minuman yang memiliki kandungan kalsium yang cukup
tinggi. Pada umumnya susu memang diperlukan, terutama bagi anak-anak
yang sedang dalam proses pertumbuhan. Namun, sendi lutut yang mengalami
pengapuran atau peradangan akan sulit untuk mencerna protein yang
terkandung dalam susu tersebut. Yang akan mengakibatkan bahwa tubuh akan
menganggap protein susu merupakan zat yang berbahaya. Untuk mendapatkan
sumber protein dan kalsium yang baik bagi kesehatan tulang dan sendi,
dapat digantikan dengan bahan lain seperti beras, kedelai, atau almond.
- Makanan Yang Dapat Menyebabkan Alergi
Terkadang
dalam beberapa kasus ditemukan bahwa pengapuran dan peradangan tidak
hanya jadi penyebabnya saja. Namun ada hal lain yang dapat menyebabkan
terjadinya sakit lutut, salah satunya yakni alergi. Terdapat makanan
yang dapat menyebabkan alergi untuk dijadikan sebagai pantangan makanan
bagi penderita sakit sendi pada lutut. Seperti halnya ada seseorang yang
alergi terhadap makanan laut. Oleh karena itu, hindari mengkonsumsi
makanan ini agar sakit sendi lutut tidak mengalami kambuh kembali.
Rheumatoid arthritis
(RA) atau lebih dikenal dengan istilah radang sendi kronis adalah
penyakit autoimun yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya.
Serangan penyakit ini umumnya menyebabkan peradangan kronis, kekakuan
dan rasa nyeri.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa diet Mediterania dapat membantu
menurunkan risiko peradangan dalam tubuh. Diet Mediterania adalah
program diet yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum,
biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun.
Berikut ini adalah empat jenis makanan yang dapat Anda coba, khususnya
bagi mereka yang menderita rhematoid :
1. Ikan
Orang-orang yang menderita rematik umumnya akan memproduksi sitokin
secara berlebih. Lemak tak jenuh ganda, terutama omega 3 akan membantu
dalam menekan inflamasi sitokin dan bahan kimia lainnya.
Hampir semua jenis ikan memiliki kandungan omega 3. Asam lemak omega 3
banyak terdapat pada ikan salmon, herring, sarden, dan teri. The
American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi kan
setidaknya dua kali dalam seminggu. Ikan sebaiknya dipanggang dan tidak
digoreng. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kandungan lemak
sehat.
Jika tidak suka ikan, Anda bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya
omega 3 asam lemak seperti walnuts (kenari), canola oil, dan kacang
kedelai. Atau tanyakan kepada dokter Anda tentang suplemen omega 3 yang
berasal dari tanaman.
2. Buah dan Sayuran
Ahli gizi sering menyarankan orang untuk menambahkan warna pada diet
mereka. Karena, zat yang memberi warna pada buah dan sayuran yakni
flavonoid dan karotenoid berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan
adalah komponen penting dari diet dalam melawan inflamasi (peradangan).
Vitamin C merupakan antioksidan yang ditemukan dalam banyak buah-buahan
dan sayuran.
Buah dan sayuran yang tinggi antioksidan termasuk di antaranya
blueberry, blackberry, labu, ubi jalar, wortel, tomat, paprika, jeruk,
brokoli, dan melon.
Memilih makanan yang berwarna-warni, dengan warna merah, oranye, kuning,
biru, hijau, dan ungu – secara tidak langsung akan membuat Anda
mengkonsumsi beragam buah-buahan dan sayuran, sehingga membantu Anda
untuk mendapatkan diet yang seimbang.
3. Biji-bijian
Sebuah studi yang dipublikasi dalam The American Journal of Clinical
Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak
biji-bijian seperti oatmeal, beras merah, dan barley mengalami penurunan
tingkat C-reaktif protein (CRP) atau penanda peradangan dalam tubuh.
Pasta gandum dan roti merupakan keunggulan dari Diet Mediterania yang
mengandung selenium. Beberapa orang yang menderita rhematoid umumnya
memiliki tingkat kadar selenium yang rendah dalam darah mereka.
Keuntungan lain dari makanan biji-bijian, bukan karbohidrat olahan -
seperti roti putih dan nasi putih - adalah bahwa gandum utuh dapat
membantu Anda mengelola berat badan Anda lebih baik.
4. Minyak Zaitun
Sebuah studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition
menemukan bahwa orang yang sedikit mengkonsumsi minyak zaitun lebih
berisiko terkena rhematoid dibandingkan dengan mereka yang
mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Studi menunjukkan bahwa
senyawa dalam minyak zaitun menghentikan produksi bahan kimia yang
menyebabkan peradangan.
Selain menjadi komponen penting sebagai anti-inflamasi, minyak zaitun
juga berfungsi sebagai pengganti untuk lemak jenuh dan trans. Lemak
jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, lemak dan
daging merah. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan yang dalam
proses memasaknya dipanggang.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "4 Makanan Pelawan Radang Sendi",
https://lifestyle.kompas.com/read/2011/07/12/08185657/4.Makanan.Pelawan.Radang.Sendi.
Rheumatoid arthritis
(RA) atau lebih dikenal dengan istilah radang sendi kronis adalah
penyakit autoimun yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya.
Serangan penyakit ini umumnya menyebabkan peradangan kronis, kekakuan
dan rasa nyeri.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa diet Mediterania dapat membantu
menurunkan risiko peradangan dalam tubuh. Diet Mediterania adalah
program diet yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum,
biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun.
Berikut ini adalah empat jenis makanan yang dapat Anda coba, khususnya
bagi mereka yang menderita rhematoid :
1. Ikan
Orang-orang yang menderita rematik umumnya akan memproduksi sitokin
secara berlebih. Lemak tak jenuh ganda, terutama omega 3 akan membantu
dalam menekan inflamasi sitokin dan bahan kimia lainnya.
Hampir semua jenis ikan memiliki kandungan omega 3. Asam lemak omega 3
banyak terdapat pada ikan salmon, herring, sarden, dan teri. The
American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi kan
setidaknya dua kali dalam seminggu. Ikan sebaiknya dipanggang dan tidak
digoreng. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kandungan lemak
sehat.
Jika tidak suka ikan, Anda bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya
omega 3 asam lemak seperti walnuts (kenari), canola oil, dan kacang
kedelai. Atau tanyakan kepada dokter Anda tentang suplemen omega 3 yang
berasal dari tanaman.
2. Buah dan Sayuran
Ahli gizi sering menyarankan orang untuk menambahkan warna pada diet
mereka. Karena, zat yang memberi warna pada buah dan sayuran yakni
flavonoid dan karotenoid berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan
adalah komponen penting dari diet dalam melawan inflamasi (peradangan).
Vitamin C merupakan antioksidan yang ditemukan dalam banyak buah-buahan
dan sayuran.
Buah dan sayuran yang tinggi antioksidan termasuk di antaranya
blueberry, blackberry, labu, ubi jalar, wortel, tomat, paprika, jeruk,
brokoli, dan melon.
Memilih makanan yang berwarna-warni, dengan warna merah, oranye, kuning,
biru, hijau, dan ungu – secara tidak langsung akan membuat Anda
mengkonsumsi beragam buah-buahan dan sayuran, sehingga membantu Anda
untuk mendapatkan diet yang seimbang.
3. Biji-bijian
Sebuah studi yang dipublikasi dalam The American Journal of Clinical
Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak
biji-bijian seperti oatmeal, beras merah, dan barley mengalami penurunan
tingkat C-reaktif protein (CRP) atau penanda peradangan dalam tubuh.
Pasta gandum dan roti merupakan keunggulan dari Diet Mediterania yang
mengandung selenium. Beberapa orang yang menderita rhematoid umumnya
memiliki tingkat kadar selenium yang rendah dalam darah mereka.
Keuntungan lain dari makanan biji-bijian, bukan karbohidrat olahan -
seperti roti putih dan nasi putih - adalah bahwa gandum utuh dapat
membantu Anda mengelola berat badan Anda lebih baik.
4. Minyak Zaitun
Sebuah studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition
menemukan bahwa orang yang sedikit mengkonsumsi minyak zaitun lebih
berisiko terkena rhematoid dibandingkan dengan mereka yang
mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Studi menunjukkan bahwa
senyawa dalam minyak zaitun menghentikan produksi bahan kimia yang
menyebabkan peradangan.
Selain menjadi komponen penting sebagai anti-inflamasi, minyak zaitun
juga berfungsi sebagai pengganti untuk lemak jenuh dan trans. Lemak
jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, lemak dan
daging merah. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan yang dalam
proses memasaknya dipanggang.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "4 Makanan Pelawan Radang Sendi",
https://lifestyle.kompas.com/read/2011/07/12/08185657/4.Makanan.Pelawan.Radang.Sendi.