Vitamin dan
Mineral
merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral adalah kelompok
mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.
Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam
struktur kimia kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun
memiliki beberapa fungsi yang hampir sama.
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro mineral.
Makro mineral
adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat
badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari
seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl
(klorida), dan S (sulfur).
Mineral mikro
terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan
dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu),
iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium).
Fungsi Mineral Bagi Tubuh
Masing-masing mineral memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut
ini macam-macam mineral yang penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang
dan gigi Anda. Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan
relaksasi otot, pembekuan darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas
susu perhari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.
2. Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi
tulang dan gigi.
Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda.
Kekurangan mineral ini menyebabkan otot Anda terasa lebih lemah
sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan terjadi nya proses
kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak seharusnya
seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur dan susu merupakan sumber
fosforus yang utama.
3. Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utama natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh,
serta menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari
darah dan masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh,
natrium bekerja sama dengan kalium. Natrium juga berperan dalam
transmisi sara, kontraksi otot, absorpsi glukosa, dan sebagai alat
angkut zat-zat gizi melalui membran sel.
4. Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan
asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan
rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik,
terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan
protein.
5. Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk
fungsi otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks
membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan
infeksi akibat bakteri.
Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur : kacang-kacangan,
bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
6. Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama
dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau,
apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel
darah merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen
dari paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam
metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta
dalam sistem kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Zat besi : sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
8. Yodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak
tubuh; serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium :
bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam
tubuh. Magensium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi
biologi di dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan
metabolisme energi, karbohodrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Selait itu, magnesium juga berperan dalam sintesis degradasi, dan
stabilitas banan gen DNA.
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam
proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah
peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam
pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid,
fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter.
Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah
anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang
polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang
tanah, semangka, wortel, dan kubis.
12. Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam
sistem enzim. Di samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya
serangan radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif,
membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai
metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
13. Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ
vital laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gandum.
14. Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan
osteoartritis dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan
magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D
dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu memelihara
fungsi sarat. Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme kerja yang
berhubungan dengan fungsi membran sel sarat serta terbukti memiliki
aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat
signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti
rematoid, artritis, dan asama.
Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.